Sabtu, 13 Agustus 2011

Inilah Makna Tangisan Bayi Anda

Psikolog Vera Itabiliana, mengutip karya Tracy Hogg dan Melinda Blau, Secrets of the Baby Whisperer: How to Calm, Connect, and Communicate with Your Baby, mengungkapkan kurang lebih ada 10 hal yang bisa kita identifikasikan berkenaan dengan tangisan dan bahasa tubuh bayi.

Apa saja sih maksud yang ingin diungkapkan bayi dengan tangisannya? Berikut penjelasannya.

LELAH

Tangisan: Diawali dengan rewel/marah/rengekan, jeritan pendek, tangisan keras, jeda pendek, tangisan lebih panjang dan keras, terus menangis sampai tertidur.

Bagasa tubuh: Menguap, punggung meregang ke belakang, kaki menendang, menggapai kemana-mana, mengusap wajah, menggeliat, wajah merah padam.

TERLALU BANYAK RANGSANGAN

Tangisan: Panjang dan keras.

Bahasa tubuh: Lengan dan tungkai bergerak ke mana-mana, kepala menjauh dari cahaya, berpaling dari ajakan bermain.

BOSAN

Tangisan: Rewel/marah, bukan tangisan langsung.

Bahasa tubuh: Berpaling/menjauh, bermain dengan jari.

KEKENYANGAN

Tangisan: Rewel setelah menyusu atau makan.

Bahasa tubuh: Muntah (gumoh, Jawa).

SAKIT/NYERI

Tangisan: Jeritan tinggi tiba-tiba, menahan napas di antara jeritan.

Bahasa tubuh: Tubuh menegang, menarik lutut ke arah dada, wajah mengernyit, lidah menggulung ke atas.

LAPAR

Tangisan: Diawali batuk kecil, lalu tangisan pendek, menetap dan berirama.

Bahasa tubuh: Menjilat bibir, lidah menjulur, kepala berpaling ke samping, menarik genggaman tangan ke arah mulut.

KEDINGINAN

Tangisan: Menangis kencang dengan bibir bawah gemetar.

Bahasa tubuh: Timbul bintil merinding, mungkin menggigil, anggota tubuh terasa dingin, kulit kebiruan.

KEPANASAN

Tangisan: Seperti terengah-engah, awalnya suara rendah, lalu menangis.

Bahasa tubuh: Berkeringat, napas tidak teratur, bercak merah pada kulit.

INGIN DIPELUK/DIGENDONG

Tangisan: 'Guuh' berubah 'gwaah' pendek seperti anak kucing, hilang begitu diangkat.

Bahasa tubuh: Memandang sekeliling.

INGIN BUANG AIR BESAR

Tangisan: Mengguman atau menangis ketika sedang makan atau menyusu.

Bahasa tubuh: Menggeliat, menekan tubuh ke bawah, berhenti menyusu, pup.

(Diambil dari artikel Majalah Ummi edisi 10 Februari 2010 hal. 110)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar